Sekarang Jam ...

WELCOME

Hidup adalah Sebuah Pilihan...

Terbang atau Terinjak...

Kamis, 07 Juli 2011

Sistem Kardiovaskuler

                                       Pendahuluan
Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme.Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-organ eksresi.
Sistem kardiovaskuler memiliki peranan penting dalam metabolisme tubuh, karena fungsi utamanya yang berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal (homeostasis). Sirkulasi darah berfungsi sebagai sistem transport oksigen, karbondioksida, makanan, dan hormone serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel di dalam tubuh. Sistem kardiovaskuler dapat dipengaruhi oleh faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormone tertentu yang langsung atau tidak langsung dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler.
Sistem vaskuler darah terdiri atas organ-organ diantaranya jantung yang fungsinya adalah memompa darah, serangkaian pembuluh-pembuluh eferen, arteri-arteri yang menjadi lebih kecil waktu mereka bercabang dan fungsinya adalah membawa darah dan bersama darah, nutrien-nutrien dan oksigen ke jaringan.
Organ
Jantung
Jantung atau dalam bahasa Latin biasa disebut  cor adalah sebuah organ berongga,  berotot yangmemompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Jantung adalah organ muscular berongga yang bentuknya menyerupai pyramid.Jantung terdiri atas serambi(atrium)yang menerima darah dan bilik(ventrikel)yang memompa darah.
Jantung terdiri atas otot jantung (miokardium) yang berperan penting dalam sirkulasi darah.Miokardium memiliki ketebalan yang bervariasi, paling tebal pada ventrikel kiri, lebih tipis pada ventrikel kanan, dan paling tipis pada atrium.Atrium dan ventrikel dilapisi oleh suatu lapisan tipis, licin, dan mengkilat yang disebut endokardium.Perikardium melapisi jantung dan akar pembuluh darah besar dan mempunyai dua lapisan.Lapisan luar disebut perikardium fibrosa dan lapisan dalam disebut perikardium serosa.
Otot jantung atau miokardium terbentuk dari otot-otot lurik seperti otot rangka.Setiap serabut terdiri banyak sel yang saling berhubungan, sehingga apabila satu sel distimuli atau depolarisasi, potensial aksi dengan cepat menyebar ke seluruh sel, menyebabkan jantung bekerja sebagai kesatuan.Miokardium terdiri dari dua bagian besar yaitu sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel.Setiap sel miokardium dipisahkan oleh diskus interkalaris yang memungkinkan perambatan terjadi dengan sangat cepat.
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang.Sifat otot ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita.Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung.
Otot jantung secara potensial dapat membentuk rangsangan atau impuls sendiri.Dalam keadaan fisiologis sel-sel miokardium memiliki daya kontraktilitas yang tinggi.Jaringan otot jantung memiliki sifat authorhythmicity yang artinya jantung berkontraksi tidak memerlukan adanya impuls darisaraf.Miokardium mempunyai daya tahan kontraksi lebih lama dari otot rangka. Apabila dalam satu menit jantung berkontraksi rata-rata 70 kali/menit maka pada seseorang yang berusia 70 tahun jantung berkontraksi sebanyak 2.540.160.000 kali
·  Sifat-sifat fungsional  jantung
Kontraktilitasyaitukemampuan jantung untuk mengadakan kontraksi (sistol) & relaksasi (diastol), masa diastol lebih panjang dari sistol.Selalu ada platau (dataran yang menyebabkan fase diastol lebih panjang dari sistol = memberi kesempatan darah tertampung lebih banyak di jantung).
Konduktivitasyaitukemampuan jantung untuk merambatkan impuls daribagian  jantung.
Otomatis &Ritmisyaitu jantung  secara otomotis dan ritmis selalu berdenyut kecuali ada gangguan. Otot jantung berbeda dengan otot skeletal dimana otot jantung memiliki sifat mampu berkontraksi secara ritmik tanpa bergantung pada suplai saraf.
Irritabilitas = Eksitabilitas yaitu kemampuan jantung untuk mengadakan respons bila dirangsang (terdapat platau atau dataran agar penampungan darah lebih banyak ke jantung)
PeriodeRefraktoriAbsolut à pada saat sistol à tidak akan terjadi perubahan apa- apa (grafik tetap berjalan tanpa gangguan). Relatif à pada saat diastol àakan terjadi perubahan tergantung rangsangan terjadi pada awal diastol, pertengahan diastol, atau hampir akhir diastol à sehingga akan menghasilkan ekstra sistol dan kompensasi menjadi istirahat cukup panjang.
Refrakter yaituotot  kehilangan sifat irritabilitas untuk sementara
Fatique yaituotot kehilangan sifat kontraktilitas dan irritabilitas.
·  Sistem Konduksi Jantung
Sistem ini merupakan modifikasi dari otot jantung yang disertai tenaga ritmik spontan dari serabut saraf tertentu yaitu  Sino-Atrial Node (SA Node,suatu massa jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena kava superior), Atrio-Ventrikular node (AV Node), Atrio-Ventrikular bundle (AV bundle) , dan serabut penghubung terminal (serabut purkinje).
SA Node (Nodus S-A),suatu massa jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena kava superior, Nodus S-A melepaskan impuls sebanyak 72 kali per menit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 per menit), dan ventrikel (20 kali per menit). Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau memperlambat iramanya. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.
AV Node (Nodus A-V) susunannya sama seperti Sino-Atrial Node berada di dalam septum atrium di dekat muara sinus koronarius.
Atrioventrikular bundle (AV bundle) atau Berkas atrioventrikular (berkas A-V atau berkas His) adalah sekelompok besar serabut Purkinje yang berasal dari nodus A-V dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel.Berkas ini dibagi menjadi dua percabangan berkas kanan dan kiri.Percabangan berkas kanan memanjang di sisi dalam ventrikel kanan.Serabut bercabang menjadi serabut-serabut Purkinje kecil yang menyatu dalam serabut otot jantung untuk memperpanjang impuls.Percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel dan bercabang ke dalam serabut otot jantung kiri.Berkas His yang menyatu dengan nodus AV membentuk tempat pacemaker lain. Dalam hal nodus SA tidak berfungsi, berkas His dapat mengawali dan mempertahankan denyut jantung dengan kecepatan 40-60 denyut per menit.
Serabut Purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Hantaran yang cepat di sepanjang sistem Purkinje memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikular yang serempak, sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang terkoordinasi.
Impuls untuk kontraksi timbul melalui depolarisasi spontan pada jaringan khusus yang terletak di dekat tempat masuk vena cava superior ke dalam atrium kiri (SA Node) yang merupakan pemacu (pacemaker) jantung.Dari sini impuls berjalan melalui kedua atrium secara konsentris (dibantu oleh serabut-serabut otot yang bercabang), kemudian diteruskan ke AV Node dan ditahan selama kurang lebih 0,1 detik untuk persiapan sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventricular.
Mulai dari berkas AV, Impuls berjalan ke arah depan, pinggir posterior dan pinggir bawah pars membranasea septum interventrikulare pada bagian cincin yang terdapat anatara atrium dan ventrikel disebut analus vibrosus. Impuls terhenti 1/10 detik, selanjutnya menuju apeks kordiks dan bercabang dua. Dua cabang itu adalah Pars septalis dekstra berlanjut kearah berkas AV di dalam pars muskularis septum interventrikulare menuju ke dinding depan ventrikel kanan. Pars septalis sinistra berjalan di antara pars membranasea dan pars muskularis sampai di sisi kiri septum interventrikularis menuju basis m. papilaris inferior ventrikel kiri. Serabut-serabut pars septalis kemudian bercabang-cabang menjadi serabut terminal (serabut purkinje), yang membuat ventrikel berkontraksi secara bersamaan.
·   Peredaran darah
Darah dari semua bagian badan dikembalikan ke atrium kanan melalui dua vena besar, yaitu vena kava superior dan inferior.Setelah penuh, atrium kanan berkontraksi dan memompa darah melalui katup trikuspidaliske dalam ventrikel kanan yang kemudian berkontraksi dan mengirim darah melalui katup pulmoner ke dalam trunkus pulmoner.Trunkus pulmoner bercabang dua menjadi arteri pulmoner kanan dan kiri yang akan membawa darah ke paru-paru, di mana terjadi pertukaran gas. Akhirnya darah terkumpul ke dalam empat vena pulmoner yang membawa kembali darah ke dalam atrium kiri.Setelah penuh, atrium kiri berkontraksi, serentak dengan atrium kanan dan darah dipompa melalui katup atrio-ventrikular kiri ke dalam ventrikel kiri.Ventrikel kiri berkontraksi, serentak dengan ventrikel kanan dan memompa darah ke dalam aorta, yang merupakan arteri utama di dalam badan.
·  Suplai Saraf Jantung
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom.Nervus vagus (saraf kranial ke-10) memperlambat frekuensi jantung dan menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi melalui hantaran impuls ke nodus sinuatrial.Saraf simpatis mempercepat frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi.Persarafan ganda terhadap jantung ini dikoordinasi oleh pusat jantung di medula oblongata otak.
Frekuensi denyut jantung juga dikendalikan secara refleks oleh dua kelompok reseptor.Reseptor tekanan (atau baroreseptor) adalah reseptor yang sensitif terhadap perubahan tekanan darah.Reseptor ini ditemukan pada arteri karotis dan pada lengkung aorta. Apabila tekanan darah meningkat, maka akan terjadi penurunan rangsang simpatis dan peningkatan rangsang para simpatis, sehingga frekuensi jantung melambat dan tekanan darah menurun. Ini adalah salah satu contoh mekanisme homeostatis yang bekerja melalui umpan balik negatif.
Kemoreseptor adalah reseptor yang sensitif terhadap jumlah oksigen dan karbondioksida di dalam darah.Kemoreseptor ditemukan di leher dekat arteri karotis dan dekat aorta.Kemoreseptor ini sensitif terhadap kekurangan oksigen.Impuls dihantarkan ke pusat jantung dan frekuensi jantung dipercepat untuk meningkatkan suplai darah (dan tentunya suplai oksigen) ke jaringan.
Jantung mendapat persarafan dari cabang simpatis dan parasimpatis dari susunan saraf otonom.Sistem simpatis menggiatkan kerja jantung sedangkan sistem parasimpatis bersifat menghambat kerja jantung. Perangsangan simpatis jantung mempunyai efek yaitu :
a.       - Mempercepat denyut jantung sehingga menyebabkan takikardia.
b.        -  Daya kontraksi jantung menjadi lebih kuat terutama kontraksi miokardium ventrikal
Setiap kerja jantung diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan melalui pengendalian persarafan pada keadaan istirahat, pengaruh nervus vagus lebih besar daripada nerfus simpatikus.Waktu kerja, otot atau strestonus simpatis meningkat dan tonus vagus menurun.Pengaturan oleh persarafan terjadi secara reflex. Untuk terjadinya reflex diperlukan stimulus dan lengkung reflex sehingga memungkinkan terjadinya jawaban dalam bentuk menggiatan atau menghambat kerja jantung.
Pada reflex sinus karotikus rangsangannya mengubah tekanan darah. bIla tekanan darah meningkat maka kerja jantung akan dihanbat oleh peningkatan tonus prasimpatikus dan penurunan tonus simpatikus. Sebaliknya, bila tekanan darah rendah maka akan terjadi penggiatan kerja jantung melalui peningkatan tonus simpatikus dan penurunan tonus fagus. Pengaruh oksigen dan karbon dioksida terhadap jantung sukar dinilai dari hasil percobaan. Karena zat ini secara langsung atau mealui reflex juga mempengaruhi pembuluh darah dan kerja jantung.
· Kelainan dan Gangguan
- Heart block atau blok jantung berarti pemutusan jalannya alur impuls. Pemutusan yang paling sering adalah pada berkas AV yang memutuskan hubungan antara atrium dan ventrikel. Kemudian atriumakan terus berdenyut pada kecepatan normal, tetapi denyut ventricular adalah jauh lebih lambat dan sama sekali tidak berkaitan dengan denyut atrial.Blok jantung ini merupakan gangguan pada hantaran sehingga sebagian atau semua impuls tidak mencapai  ventrikel. Jantung kemudian berdenyut sendiri atau membentuk iramanya sendiri. Pada blok jantung parsial (sebagian), atrium berdenyut dengan normal tetapi frekuensi hantaran yang melalui nodus AV melambat. Ventrikel hanya berkontraksi satu kali setelah kontraksi atrium yang kedua, ketiga, atau keempat. Pada blok jantung komplet, hantaran dari nodus atau berkas AV sangat terhambat. Atrium berdenyut dengan normal, tetapi ventrikel berdenyut secara independen sekitar 20 sampai 40 kali per menit.
         - Palpitasi (jantung berdebar-debar) biasanya seseorang tidak memperhatikan denyut jantungnya. Tetapi pada keadaan tertentu (misalnya jika seseorang yang sehat melakukan olah raga berat atau mengalami hal yang dramatis), dia bisa merasakan denyut jantungnya. Jantungnya berdenyut dengan sangat kuat atau sangat cepat atau tidak teratur.
Dokter bisa memperkuat gejala ini dengan meraba denyut nadi dan mendengarkan denyut jantung melalui stetoskop. Palpitasi yang timbul bersamaan dengan gejala lainnya (sesak nafas, nyeri, kelelahan, kepenatan atau pingsan) kemungkinan merupakan akibat dari irama jantung yang abnormal atau penyakit jantung yang serius.

Tidak ada komentar: